Sebelum masuk ke sejarah kode bank di Indonesia, apakah Anda
tahu sejarah terbentuknya bank? Bank pertama kali didirikan di Britania Raya
sekitar tahun 1690. Kerajaan Inggris merancang adanya perbankan agar mampu
menyaingi armada laut rivalnya yaitu Perancis. Karena tidak memiliki dana
banyak, maka atas inisiatif William Paterson maka kerajaan Inggris segera
merealisasikan dalam bentuk sebuah lembaga semacam firma. Bank merupakan sebuah
lembaga intermediasi banyak pihak yang membutuhkan uang dengan pihak yang
kelebihan uang.
Beberapa fungsi bank antara lain adalah menghimpun dana dari
masyarakat yang memiliki kelebihan dana yang tidak bisa dikelola secara
pribadi, menyalurkan dana kepada pihak yang membutuhkan pendanaan dan juga
memberikan jasa bank lainnya melalui instrumen-instrumen yang telah disepakati
oleh bank sentral suatu negara. Dalam hal peminjaman dan pengumpulan dana, bank
memberikan beban biaya kepada peminjam dana, dan memberikan insentif kepada
pemberi dana yang melalui bank.
Jika menghimpun dana dan menyalurkan dana merupakan tugas
pokok bank, maka jika melihat ke peraturan di Indonesia maka bank memiliki
kegiatan pendukung lainnya yang telah diatur dalam Undang-Undang No. 10 Tahun
1998 tentang perbankan. Ada beberapa fungsi tambahan dari bank yang sangat
berguna bagi masyarakat diantaranya:
- Bank memiliki fungsi sebagai cara lindung nilai atas transaksi derivatif yang menghilangkan resiko saat bertransaksi lintas perbankan di dunia.
- Dana terkumpul bank dapat dijadikan model berinvestasi yang bersifat jangka pendek.
- Bank dapat memberikan informasi tentang harga barang komoditi pada kemudian hari.
- Bank memiliki fungsi spekulatif yang berarti bank dapat memberikan keuntungan dari perubahan harga sebuah mata uang yang berubah atas mata uang lainnya.
Fungsi Kode Bank Untuk Transfer Antar Bank
Pertanyaan yang pertama kali muncul adalah kenapa harus
memakai kode bank? Ya, kode bank digunakan untuk menjembatani sistem transfer
antar bank karena agar pihak bank mengetahui hak dan kewajibannya saat terjadi
mekanisme transfer antar bank. Pencantuman kode bank ini terjadi saat muncul
jaringan ATM bersama sehinga kegiatan transaksi antar bank, kliring, dan
transaksi ke luar negeri bisa menggunakan sebuah kode. Nah, dari kode bank ini
lah maka pihak yang menerima uang dari bank asal ke bank tujuan transfer dana
harus melakukan kewajiban pembayaran melalui mekanisme kliring. Salah satu
keuntungan yang didapat dari mekanisme melalui ATM bersama atau sering kali
disebut swiching company adalah
pendataan transaksi menjadi berupa elektronik dan real time.
Kemunculan dan penetapan kode bank misalnya kode bank Mandiri,
kode bank BRI, kode bank BNI, kode bank BCA, kode bank BSM, dan kode bank BTN
telah disepakati secara bersama semua pihak yang terkait jaringan ini. Ada pula
yang menyatakan bahwa penetapan kode bank di Indonesia menyesuaikan dengan
tahun berdirinya bank tersebut. Sebagai contoh kode bank BRI adalah 002. Jika dilihat
lebih jelas, maka tiga digit 002 merupakan angka paling kecil dan memang BRI
merupakan pionir perbankan di Indonesia sehingga mendapatkan digit yang ‘lebih
mudah’.
Sejauh ini ada seratus tiga puluh lima daftar kode bank yang
terdaftar di Indonesia. Ini merupakan jumlah yang banyak. Namun, para pengirim
dana tidak perlu khawatir karena sistem aplikasi semacam ATM Bersama telah
menyediakan fasilitas informasi seluruh kode bank tersebut agar pengirim dana
yang tidak mengetahui atau lupa mengingat kode tersebut dapat melihat
informasinye dengan jelas. Namun, terkadang sering kali orang kebingungan untuk
mengoperasikan fasilitas pencarian kode bank saat sudah berhadapan dengan mesin
ATM. Anda dapat menemukan fasilitas kode bank tersebut pada tombol sisi sebelah
kanan setelah memilih menu Transfer Beda Bank di mesin ATM.
Perlu diingat pula bahwa saat bertransaksi antar bank, Anda
akan dikenakan biaya sebesar Rp 6.500 sekali bertransaksi. Hal ini merupakan
tantangan juga bagi pelaku industri perbankan karena di beberapa negara
misalnya di Amerika, biaya transfer antar bank bahkan menjadi nol. Hal ini
tentu saja mengenai permasalahan efisiensi biaya dan teknologi yang
mendukungnnya.
Di Indonesia sendiri telah ada aplikasi transfer anatar bank
yang memberikan kemudahan dan efisiensi biaya yang meminimalisir pengeluaran.
Sebut saja bisnis Kliring.co.id yang merupakan sebuah start up business buatan
tiga pemuda berkewarganegaraan Indonesia. Aplikasi ini merupakan suatu
terobosan yang banyak diapresiasi oleh banyak kalangan agar keberadaan aplikasi
ini menciptakan produk-produk yang mampu mendukung produktifitas sektor
perbankan di Indonesia , bahkan dunia.
Tindakan OJK Terhadap Penyelewengan Data
Regulator
keuangan Indonesia telah mengirim surat kepada bank melarang mereka dari
pemasaran produk keuangan untuk pelanggan kecuali mereka menerima persetujuan.
"The tawaran besar dari produk dan jasa keuangan melalui pesan teks telepon dan panggilan oleh pihak ketiga telah menciptakan kondisi sekitar yang orang gelisah," Muliaman Hadad, Ketua (OJK) yang Otoritas Jasa Keuangan, mengatakan pada hari Rabu.
Muliaman mengatakan bahwa bank-bank dan perusahaan keuangan lainnya harus sesuai dengan regulasi pemasaran yang bertanggung jawab yang dikeluarkan oleh bank sentral, yang, dalam teori, adalah langkah untuk kontrol yang lebih ketat tentang penggunaan data pribadi konsumen.
OJK juga memerintahkan PUJK, badan perdagangan perbankan, untuk meninjau kontrak pemasaran dengan pihak ketiga yang menawarkan produk melalui pesan teks telepon atau panggilan.
OJK mengatakan akan segera menandatangani peraturan dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk menangani volume pesan spam yang dikirim ke konsumen.
Siapa saja yang ingin mengeluh tentang pesan spam yang harus menghubungi OJK hotline konsumen pada 500-655. OJK maka akan berusaha untuk berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memblokir pengirim.
Menjual data pelanggan umum dan bijaksana di Indonesia. Beberapa situs secara terbuka menawarkan data nasabah bank, sementara pemasar kartu kredit atau produk lainnya dapat memperoleh nomor ponsel, nama dan alamat email dengan mudah.
Pada tahun 2011, data pribadi dari 25 juta orang itu diduga dikompromikan selama kebocoran basis data perbankan. Bank Indonesia membuka pusat laporan, yang menerima lebih dari 5.000 keluhan dalam seminggu dari pengguna ponsel yang perangkat dibanjiri tawaran pinjaman dari bank.
Penjual data online dari jualdatabase.org tahun lalu mengatakan kepada Jakarta Globe bahwa paket yang berisi data pribadi dari 300.000 orang - nama, nomor ponsel, nomor telepon rumah dan alamat - bisa diperoleh seharga Rp 2 juta.
"The tawaran besar dari produk dan jasa keuangan melalui pesan teks telepon dan panggilan oleh pihak ketiga telah menciptakan kondisi sekitar yang orang gelisah," Muliaman Hadad, Ketua (OJK) yang Otoritas Jasa Keuangan, mengatakan pada hari Rabu.
Muliaman mengatakan bahwa bank-bank dan perusahaan keuangan lainnya harus sesuai dengan regulasi pemasaran yang bertanggung jawab yang dikeluarkan oleh bank sentral, yang, dalam teori, adalah langkah untuk kontrol yang lebih ketat tentang penggunaan data pribadi konsumen.
OJK juga memerintahkan PUJK, badan perdagangan perbankan, untuk meninjau kontrak pemasaran dengan pihak ketiga yang menawarkan produk melalui pesan teks telepon atau panggilan.
OJK mengatakan akan segera menandatangani peraturan dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk menangani volume pesan spam yang dikirim ke konsumen.
Siapa saja yang ingin mengeluh tentang pesan spam yang harus menghubungi OJK hotline konsumen pada 500-655. OJK maka akan berusaha untuk berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memblokir pengirim.
Menjual data pelanggan umum dan bijaksana di Indonesia. Beberapa situs secara terbuka menawarkan data nasabah bank, sementara pemasar kartu kredit atau produk lainnya dapat memperoleh nomor ponsel, nama dan alamat email dengan mudah.
Pada tahun 2011, data pribadi dari 25 juta orang itu diduga dikompromikan selama kebocoran basis data perbankan. Bank Indonesia membuka pusat laporan, yang menerima lebih dari 5.000 keluhan dalam seminggu dari pengguna ponsel yang perangkat dibanjiri tawaran pinjaman dari bank.
Penjual data online dari jualdatabase.org tahun lalu mengatakan kepada Jakarta Globe bahwa paket yang berisi data pribadi dari 300.000 orang - nama, nomor ponsel, nomor telepon rumah dan alamat - bisa diperoleh seharga Rp 2 juta.
Dipersembahkan oleh
PT Integrasi Sistem Kliring
Indonesia Stock Exchange BuildingTower 2, 17th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53,
Sudirman Central Business District
Jakarta, Indonesia 12190
No comments:
Post a Comment